Bab 13 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
NAMA : Lucky Dzikra Mauludy
NPM      : 23215862
KELAS  : 1EB17
Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial
Dalam
menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1.     
Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
2.     
Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan
rasa, karsa dan karya.
Dorongan
tanggung jawab sosial
Manfaat
penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
- Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
 - Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
 - Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
 - Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
 - Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan
 
Etika bisnis
Etika bisnis
adalah penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul
dari pihak internal, dalam hal ini biasanya dari kebijakan – kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. 
Hubungan
antara bisnis dengan konsumen
Hubungan
antara bisnis dengan pelanggan / konsumen, merupakan hubungan paling dasar
dalam suatu bisnis, biasanya mengenai kualitas produk, kemasan, cara
berpromosi, dan layanan purna jual.
Hubungan
dengan karyawan
biasa juga
disebut hubungan antara employer dengan employee. Di dalamnya
termasuk penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi, dan PHK.
Hubungan
antar bisnis
Pemberian
informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega, pesaing,
penyalur, grosir maupun distributornya.
Hubungan
dengan investor
Pemberian
informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan bentuk
hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.
Hubungan
dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan
dengan lembaga – lembaga keuangan, dalam hal ini yang paling sering berhubungan
dengan perusahaan adalah Lembaga Perpajakan yang berkaitan dengan jumlah pajak
yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.
Bentuk-bentuk
tanggung jawab sosial suatu bisnis
Pelaksanaan
hubungan industrial pancasila (HIP)
sistem
hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan
jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,pekerja/buruh, dan pemerintah yang
didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
Dampak
lingkungan (AMDAL)
Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup  yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di
Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya
Prinsip
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan
pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, dsb.
Perkebunan
inti rakyat (PIR)
Perkebunan
Inti Rakyat adalah sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik
Negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti
penggerak perkebunan di mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
di sekitarnya.
Sistem bapak
angkat dan anak angkat
System ini
melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah mitra
kerja yang harus mereka bina.
Area
Tanggung Jawab Sosial
Pada saat
mendefinisikan permasalahan atau rasa tanggung jawab sosial, suatu perusahaan
akan menghadapi 4 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu tanggung jawab terhadap
lingkunganya, konsumennya, karyawannya dan investornya.
a. Tanggung
jawab ke depan terhadap lingkungannya
Misa, dengan
meminimalkan polusi udara yang disebabkan oleh produksi perusahaannya, mencakup
polusi udara, misalnya dengan menggunakan penghisap zat-zat beracun pada asap
yang dikeluarkan dari produksi, polusi air dengan membuat penampungan limbah
yang menyerap zat-zat berbahaya sebelum dialirkan ke aliran sungai, dan polusi
tanah dengan meminimalkan sampah yang dikeluarkan dengan menggunakan
bahan-bahan yang dapat di daur ulang.
b. Tanggung
jawab ke depan terhadap konsumennya
Dengan
menyediakan produk yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai. Konsumen
memiliki hak untuk memperoleh produk yang aman, memperoleh informasi mengenai
produk yang digunakan, hak untuk didengarkan dan hak untuk memilih apa yang
hendak dibeli. Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumennya juga termasuk
dengan memperhatikan etika dalam beriklan, antara lain dengan tidak membuat
janji-janji tentang sebuah produk yang tidak ditepati oleh perusahaan.
c. Tanggung
jawab ke depan terhadap karyawannya
Dengan
melakukan berbagai aktivitas, seperti rekrutmen, pelatihan, promosi dan
kompensasi sesuai dengan hak-hak yang harus diperoleh karyawan.
d. Tanggung
jawab ke depan terhadap investornya
Misal,
dengan memberikan laporan keuangan dengan jujur dan sesuai keadaan, tidak
memberikan informasi kepada investor-investor tertentu saja, dan memberikan
laporan keuangan sesuai dengan aturan dalam laporan keuangan yang berlaku.
Pendekatam-pendekatan
terhadap Tanggung Jawab Sosial
Terdapat 4
tahapan yang perusahaan dapat ambil dalam memenuhi kewajiban tanggung jawab
sosialnya dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi.
Dapat
diketahui empat macam pendekatan terhadap tanggung jawab sosial adalah sebagai
berikut.
a.
Obstructionist stance
Pendekatan
terhadap tanggung jawab sosial, meliputi melakukan seminimal mungkin dan
mungkin meliputi usaha untuk mengingkari atau menutupi pelanggaran.
b. Defensive
stance
Pendekatan
terhadap tanggung jawab sosial yang mana suatu perusahaan memenuhi hanya
kebutuhan legal minimum dalam komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungan sosialnya.
c.
Accommodative stance
Pendekatan
terhadap tanggung jawab sosial yang mana suatu perusahaan, jika secara khusus
diminta, melebihi kebutuhan legal minimum dalam komitmennya terhadap kelompok
dan individu dalam lingkungan sosialnya.
d. Proactive
stance
Pendekatan
terhadap tanggung jawab sosial yang mana suatu perusahaan secara aktif mencari
peluang untuk berkontribusi dalam kebaikan kelompok dan individu dalam
lingkungan sosialnya.
 Mengelola Program Tanggung Jawab Sosial
Membuat
sebuah perusahaan bertanggung jawab sosial secara penuh pada pendekatan tanggung
jawab di atas memerlukan program yang di organisasikan dan dikelola dengan
hati, hati. Secara umum, manajer harus melakukan hal-hal berikut.
a. Tanggung
jawab sosial harus dimulai dari tingkatan manajemen puncak, karena tanpa
dukungan dari manajemen puncak tidak akan program yang berjalan sukses.
b. Sebuah
komite atau panitia yang terdiri dari manajer-manajer puncak harus
mengembangkan sebuah rencana yang merinci tingkat dukungan manajemen.
c. Seorang
eksekutif atau manajer harus bertanggung jawab dalam pengimplementasian program
yang telah direncanakan.
d. Terakhir
perusahaan harus melakukan audit sosial, yaitu analisis sistematis mengenai
penggunaan dana dan pencapaiannya terhadap tujuan tanggung jawab sosialnya.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar