Bab 5 Manajemen dan Organisasi
NAMA : Lucky Dzikra Mauludy
NPM       : 23215862          
KELAS   : 1EB17
Organisasi
Pada
dasarnya Organisasi adalah  tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, kerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (sumber daya seperti
uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi
Manajemen
Manajemen
adalah seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen secara universal belum
memiliki difenisi yang tepat dan dapat diterima. Mary Parker Follet
mendifinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan tapi melalui
orang lain, artinya seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien, manajemen perlu melewati beberapa
proses , yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya.
Definisi
Manajer
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab
atas hasil kerja orang-orang yang ada di dalam organisasi. Manajer sebagai
perencana, pengorganisasi, pemimpin dan pengendali pelaksanaan aktivitas
sehari-hari organisasi. 
Stoner menyatakan bahwa manajer adalah :
1.      Manajer bekerja
dengan dan melalui orang lain.
2.      Manajer
bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan.
3.      Manajer menyelaraskan
tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas.
4.      Manajer harus
berpikir secara analitis dan konseptual.
5.      Manajer adalah
mediator.
6.      Manajer adalah politikus.
7.      Manajer adalah
diplomat.
8.      Manajer adalah
symbol.
9.      Manajer harus mampu
mengambil keputusan yang sulit.
“Seorang manajer yang efektif adalah seorang
manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan
yang tinggi di tempat kerja.”
Pengamatan
menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi manajemen dengan baik adalah
seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak waktu yang digunakan oleh
seorang manajer untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh
perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang peranan penting dalam
keseluruhan fungsi manajemen.
Fungsi Manajemen
Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama
yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk
mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah sebagai
berikut :
 Perencanaan (planning).
Proses untuk menentukan tujuan yang akan
dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi
penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi,
dan mengembang-kan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
Pengorganisasian (organizing).
Proses pemberian tugas,
pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada
setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat.,
meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan
tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan
agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang
sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi
kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.
Pengendalian (controlling).
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara
hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan
koreksi yan diperlukan.
Belakangan
ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen
“baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan
manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok
atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama
mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari
orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja
lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan
dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno,
sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama
adalah sebagai berikut:
·         Membuat
sesuatu terjadi (making things happen)
·         Menghadapi
persaingan (meeting the competition)
·         Mengorganisir
orang, proyek, dan proses (organizing people, project, & process)
·         Memimpin
(leading)
Fungsi-fungsi
tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya.
Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning)
dan mengendalikan (controlling). Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita
harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola
informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika
terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi persaingan’ mencerminkan pentingnya
adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang terus
berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam
‘mengorganisir orang, proyek, dan proses’ maka perubahan yang berskala besar
tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi). Terakhir, ‘memimpin’
dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah
kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi
karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya
karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti
kesetiaan dan dukungannya.
Peranan
Manajer Dalam Organisasi
Dalam melaksanakan tugas
sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk mencapai tujuan
organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai berikut :
1). Peran interpersonal,
yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak yang
akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun
pihak luar perusahaan.
a. Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol pemimpin perusahaan;
diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan
social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para pengunjung,
penandatanganan surat resmi,dst.
b. Peranan Pimpinan (Leader)
Bertanggung jawab untuk
memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong (staffing),
melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan
yang melibatkan bawahan.
c. Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan
kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam, contoh : membalas
surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang melibatkan puhak-pihak
luar.
2) Peran informasional,
yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan dan penganalisaan
informasi, menyangkut pengawas, penyebar informasi dan juru bicara.
a. Memantau (Monitor)
Manajer selalu aktif mencari
informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh membaca
terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.
b. Penyebar (Disseminator)
Manajer mendistribusikan
informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahannya agar
bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan
untuk maksud informasi; menelpon untuk meneruskan informasi.
c. Jurubicara (Spokesman)
Manajer sebagai wakil
organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.
3). Peran pengambil
keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk
membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada.
a. Kewirausahaan (Entrepreunership)
Manajer mengambil
keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru, penggabungan usaha
dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang melibatkan prakarsa atau
rancangan proyek perbaikan.
b. Pengendali gangguan (Disturbance
Handler)
Manajer diharapkan bisa
menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh : mengorganisasikan
strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan kritis.
c. Pengalokasi sumberdaya (Resource
Allocator)
Manajer harus mengalokasikan
sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien,
contoh : penjadwalan, permintaan otoritas, menyelenggarakan kegiatan apapun
yang melibatkan anggaran dan program kerja bawahan.
d. Perunding (Negotiator)
Manajer melakukan negosiasi
dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta dalam perundingan
kontrak serikat pekerja.
Keterampilan Manajerial
Keterampilan atau skill
merupakan kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga
tercapai hasil kerja yang diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial
yang diperlukan dalam mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan.
Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer
bisa membantu orang lain menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L.
Katz menggolongkan keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut :
1). Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill) 
Keterampilan kemanusiaan
atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal
skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer,
terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi.
Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik
dengan atasan langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive
akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan
bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini
diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
2). Keterampilan Teknis (Technical
Skills)
Keterampilan ini merupakan
bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya
memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis
lainnya.
3). Keterampilan Konseptual (Conceptual
Skill)
Kemampuan untuk merinci
permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat dilihat
kaitan antara masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui dampak dari
setiap permasalahan bagi orang lain.
Sebagai tambahan,
keterampilan yang harus pula dimiliki oleh para manajer adalah sebagai berikut
:
4) Keterampilan Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk memberikan
dorongan kepada orang lain, agar mereka dapat melakukan sesuatu sesuai dengan
yang diperintahkan tanpa mereka rasakan secara langsung, karena telah diberikan
suatu motivasi atau dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan
dan menyemangati melakukan pekerjaan.
5.      Keterampilan
Teknologi Informasi
Keterampilan yang dalam hal
ini penguasaan mengolah informasi melalui teknologi seperti keterampilan
mengoperasikan komputer.
Kecakapan manajerial adalah
suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu tercapainya
kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. Beberapa kompetensi personal yang
diperlukan bagi keberhasilan manajerial sebagai berikut :
1.      Leadership,
kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas.
2.      Self
objectivity, kemampuan untuk menilai diri sendiri secara
realistis.
3.      Analiytic
thinking, kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyampaikan
segala macam bentuk informasi.
4.      Behavioral
flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai
tujuan.
5.      Oral
Communication, kemampuan mengemukakan pendapat secara
jelas dalam berbicara.
6.      Written
Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik
secara tertulis.
7.      Personal
Impact, menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan bagi orang.
8.      Resistances
to stress, kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan.
9.      Tolerance
for uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang
tidak menentu.
Sumber:
 
Komentar
Posting Komentar