Sistem Ekonomi Indonesia
NAMA       : Lucky Dzikra Mauludy
NPM           :
23215862
KELAS       :
1EB17
A. 
Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin
berbagai subyek dan obyek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
tertentu.
Subyek dan obyek:
·        
Sistem kemasyarakatan: orang atau masyarakat
·        
Sistem kehidupan/lingkungan: makluk hidup dan benda
alam
·        
Sistem peralatan: barang/alat
·        
Sistem informasi: data, catatan, dan fakta
Perangkat kelembagaan: lembaga/wadah subyek(obyek)
melakukan hubungan, cara kerja atau mekanisme yang menjalin hubungan
subyek(obyek) dan tatanan kaidah/norma yang mengatur hubungan subyek(obyek)
agar berjalan serasi.
B. 
Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
Dumairy (1996), sistem ekonomi adalah sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya sistem ekonomi berkaitan
dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Sistem ekonomi:
·        
Subyek/obyek: manusia (subyke) dan barang ekonomi
(obyek)
·        
Perangkat kelembagaan: lembaga ekonomi formal dan non
formal dan cara serta mekanisme hubungan
·        
Tatanan: hukum dan peraturan perekonomian
Sheridan (1998), economic system refers to the way
people perform economic activities in their search for personal happiness.
Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu
organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga/pranata (ekonomi, sosial dan ide)
yang saling mempengaruhi yang ditujukan ke arah pemecahan masalah pokok setiap
perekonomian, produksi, distribusi, konsumsi. Perbedaan antar sistem ekonomi dilihat
dari ciri:
a)   Kebebasan konsumen dalam memilih barang
dan jasa yang dibutuhkan
b)   Kebebasan masyarakat memilih lapangan
kerja
c)   Pengaturan pemilihan/pemakaian alat
produksi
d)  Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam
tanggungjawab manajer
e)   Pengaturan atas keuntungan usaha yang
diperoleh
f)   Pengaturan motivasi usaha
g)   Pembentukan harga barang konsumsi dan
produksi
h)  Penentuan pertumbuhan ekonomi
i)    Pengendalian stabilitas
ekonomi
j)    Pengambilan keputusan
k)   Pelaksanaan pemerataan kesejahteraan
Ciri-ciri dari ekonomi pancasila adalah sebagai
berikut :
·        
Peranan negara penting tapi tidak dominan dan mencegah
timbulnya sistem komando
·        
Perekonomian tidak didominasi oleh modal dan buruh
·        
Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang
lainnya
Ciri-ciri negatif yang harus dihindari dalam ekonomi
Pancasila adalah :
·        
Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas
yang saling menghancurkan)
·        
Sistem etatisme (negara bersifat dominan sehingga
dapat mematikan potensi, kreasi dan inisiatif masyarakat)
C. 
Kapitalisme dan Sosialisme
1. Sistem
Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem
ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang
seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa
campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar
lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut
laissez-faire. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah
Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan
Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ciri-ciri
sistem ekonomi liberal
- Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
- Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
- Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
- Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
- Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
- Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Kebaikan
sistem ekonomi liberal
- Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
- Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
- Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
- Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Keburukan sistem ekonomi liberal
- Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
- Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
- Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
- Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
- Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
- Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
- Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Keburukan sistem ekonomi liberal
- Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
- Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
- Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
2. Sistem
Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
- Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
- Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
- Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat
- Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
- Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
- Kemakmuran masyarakat merata.
- Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Keburukan sistem ekonomi terpusat
- Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
- Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
- Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
- Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
- Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
- Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
- Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat
- Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
- Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
- Kemakmuran masyarakat merata.
- Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Keburukan sistem ekonomi terpusat
- Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
- Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
- Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
- Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
D. Persaingan terkendali
Kompetisi untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik antarindividu maupun
antarbadan-usaha, pemerintah tidak membatasi pilihan seseorang untuk memasuki
bidang pendidikan/keahlian yang diminatinya. Pemerintah turut mengatur
penyediaan bidang pendidikan/ keahlian, berdasarkan proyeksi kebutuhan. Jadi,
tidak sepenuhnya dilepas kepada pihak swasta. Pemerintah juga mengendalikannya dengan membaca
prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha. Dalam
hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja, juga sangat terbuka peluang bagi
setiap pekerja/pemodal untuk mendapatkan imbalan melebihi sekedar kebutuhannya.
Justru pemerintah mengatur ketentuan upah minimum bagi pekerja, agar memenuhi
standar kebutuhan hidup minimum yang layak. Kesimpulannya adalah, bahwa iklim persaingan
berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia bukanlah persaingan yang
bebas-lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali. Untuk mengetahui sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktornya.
Sistem ekonomi
Indonesia (sistem persaingan terkendali);
- Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 45.
 - Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
 - Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
 - Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
 
E. Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
    Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme
jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat
seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang
bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah Pendekatan
Faktual-Struktural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam
struktur perekonomian. Kedua adalam Pendekatan Sejarah, yakni menelusuri
bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
    Untuk mengetahui kadar keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian dengan pendekatan Faktual-Struktural dapat diukur dengan
menggunakanKesamaan Agregat Keynesian yang berumuskan Y = C + I + G +
( X-M ). Diamana Y=Pendapatan Nasional, C = konsumsi masyarakat, I = investasi,
G = pengeluaran konsumsi pemerintah, X = ekspor, M = impor. Pengukuran kadar keterlibatan
pemerintah dengan pendekatan ini dapat pula dilakukan dengan mengamati peranan
pemerintah dalam mengatur sector-sektor produksi (lapangan usaha) dan berbagai
kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaganya.
Dengan pendekatan Sejarah, betapa bangsa atau masyarakat kita tidak
pernah dapat menerima pengelolaan makroekonomi yang terlalu berat ke
kapitalisme ataupun sangat bias ke sosilalisme. Perekonomian ini baru berjalan
mantap, dalam arti pekembangannya signifikan, semenjak orde baru perekonomian
(sebagai sebuah sistem) dikelola secara ulurtarik diantara kapitalisme dan
sosialisme.
Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan
sistem ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian Indonesia.
Komentar
Posting Komentar