Sektor Pertanian
NAMA       : Lucky Dzikra Mauludy
NPM           :
23215862
KELAS       :
1EB17
A. SEKTOR PERTANIAN Di Indonesia
            Peran pertanian untuk negara yang sebagian besar
penduduknya adalah petani amatlah besar. Terutama untuk negara-negara agraris
yang memilki kekayaan alam yang berlimpah,tanah yang subur, air yang berlimpah
dan lain-lain. Pada nyatanya pertanian indonesia hanya memberikan kontibusinya
sebesar 14% terhadap perekonomian Indonesia. Pada postingan kali ini saya akan
membahas tentang kontribusi pertnian pada beberapa sektor dan
kendala-kendalanya.
Pertanian
adalah salah satu sektor dimana didalamnya terdapat penggunaan sumberdaya
hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan,bahan baku industri dan sumber
energi. Bagian terbesar penduduk dunia adalah bermata pencaharian dalam bidang
– bidang pertanian dan pertanian juga mencakup berbagai bidang,tetapi pertanian
hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Amerika Serikat
pada awal 1900-an 40 persen masyarakatnya bekerja di sektor pertanian, namun
pada 1940-an jumlahnya menurun hingga 2,5 persen dan saat ini tinggal dua
persen. Begitu pula di Perancis lanjut Pengamat Pasar Modal tersebut, angkatan
kerja di sektor pertanian hanya dua persen.
Sejarah Indonesia sejak
masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan
perkebunan, karena sektor – sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam
menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di
berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang
pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk
meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini
sekarang kita menghadapi berbagai permasalahan. Di sektor pertanian kita
mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di
wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa. Hal ini karena semakin
terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang
semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana
pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. Perkembangan industri juga
membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.
Selain
berkurangya lahan beririgasi teknis, tingkat produktivitas pertanian per
hektare juga relatif stagnan. Salah satu penyebab dari produktivitas ini adalah
karena pasokan air yang mengairi lahan pertanian juga berkurang. Banyak waduk
dan embung serta saluran irigasi yang ada perlu diperbaiki. Hutan-hutan tropis
yang kita miliki juga semakin berkurang, ditambah lagi dengan siklus cuaca El
Nino-La Nina karena pengaruh pemanasan global semakin mengurangi pasokan air
yang dialirkan dari pegunungan ke lahan pertanian.
Kelompok
ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya.
Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena
pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung,
seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan
pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian.
Semua usaha pertanian
pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar
pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit,
metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan
pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek
ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia
melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang
dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan
yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai
intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian
intensif, keduanya sering kali disamakan.
Peranan Sektor Pertanian
Sektor
pertanian mengkontribusikan terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
nasional dalam 4 bentuk yaitu:
a)      Kontribusi Produk, Penyediaan makanan untuk penduduk,
penyediaan bahan baku untuk industri manufaktur seperti industri: tekstil,
barang dari kulit, makanan dan minuman.
b)      Kontribusi Pasar, Pembentukan pasar domestik untuk
barang industri dan konsumsi.
c)      Kontribusi Faktor Produksi, Penurunan peranan
pertanian di pembangunan ekonomi, maka terjadi transfer surplus modal dan
tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lain.
d)     Kontribusi Devisa, Pertanian sebagai sumber penting
bagi surplus neraca perdagangan (NPI) melalui ekspor produk pertanian dan
produk pertanian yang menggantikan produk impor.
Kontribusi Produk. 
Dalam sistem ekonomi terbuka, besar kontribusi produk
sektor pertanian bisa lewat pasar dan lewat produksi dengan sektor non
pertanian.
        
Dari sisi pasar, Indonesia menunjukkan pasar domestic
didominasi oleh produk pertanian dari luar negeri seperti buah, beras &
sayuran hingga daging.
        
Dari sisi keterkaitan produksi, Industri kelapa sawit
& rotan mengalami kesulitan bahan baku di dalam negeri, karena bahan baku
dijual ke luar negeri dengan harga yg lebih mahal.
Kontribusi Pasar.
Negara agraris
merupakan sumber bagi pertumbuhan pasar domestic untuk produk non pertanian
seperti pengeluaran petani untuk produk industri (pupuk, pestisida, dll) dan
produk konsumsi (pakaian, mebel, dll).
Keberhasilan kontribusi pasar dari sektor pertanian ke
sektor non pertanian tergantung:
        
Pengaruh keterbukaan ekonomi, Membuat pasar sektor non
pertanian tidak hanya disi dengan produk domestic, tapi juga impor sebagai
pesaing, sehingga konsumsi yang tinggi dari petani tidak menjamin pertumbuhan
yang tinggi sektor non pertanian.
        
Jenis teknologi sector pertanian, Semakin modern, maka
semakin tinggi demand produk industri non pertanian.
Kontribusi Faktor Produksi.
Faktor produksi
yang dapat dialihkan dari sektor pertanian ke sektor lain tanpa mengurangi
volume produksi pertanian tenaga kerja dan modal.
Di Indonesia
hubungan investasi pertanian dan non pertanian harus ditingkatkan agar
ketergantungan Indonesia pada pinjaman luar negeri menurun. Kondisi yang harus
dipenuhi untuk merealisasi hal tersebut:
        
Harus ada surplus produk pertanian agar dapat dijual
ke luar sektornya. Market surplus ini harus tetap dijaga dan hal ini juga
tergantung kepada faktor penawaran è Teknologi, infrastruktur dan SDM dan
faktor permintaan è nilai tukar produk pertanian dan non pertanian baik di
pasar  domestic dan luar negeri.
        
Petani harus net savers è Pengeluaran konsumsi oleh
petani < produksi.
        
Tabungan petani > investasi sektor pertanian.
Kontribusi Devisa.
Kontribusinya melalui :
        
Secara langsung è ekspor produk pertanian dan
mengurangi impor.
        
Secara tidak langsung è peningkatan ekspor &
pengurangan impor produk berbasis pertanian seperti tekstil, makanan dan
minuman, dll.
Kontradiksi
kontribusi produk dan kontribusi devias è peningkatan ekspor produk pertanian
menyebabkan suplai dalam negari kurang dan disuplai dari produk impor.
Peningkatan ekspor produk pertanian berakibat negative terhadap pasokan pasar
dalam negeri. Untuk menghindari trade off ini dua hal yg harus dilakukan:
        
Peningkatan kapasitas produksi.
        
Peningkatan daya saing produk produk pertanian.
Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Stabilitas Nasional
Sektor
pertanian merupakan salah satu sektor yang paling tahan terhadap fluktuasi
ekonomi internasional. Pasca krisis ekonomi 1997, situasi politik dalam negeri
yang tidak stabil banyak berpengaruh pada siklus ekonomi. Saat investasi,
manufaktur, dan indikator runtuh, ternyata pertanian tetap bertahan karena
kebutuhan dan keberadaannya menjadi pokok utama ekonomi rakyat.
Pengaruh sektor pertanian dan perkebunan sangat erat
dengan perekonomian Indonesia. Sebagai contoh, implikasi serius dari naiknya
harga beras bukan hanya pada persoalan mikro. Harga beras yang melonjak akan
memicu inflasi. Bulan November 2006, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah
mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya ekonomi Indonesia tidak lagi overheated,
karena inflasi bisa diredam sampai satu digit. Menjaga keseimbangan harga dan
stok harus diperhatikan. Jika inflasi naik lagi maka itu merupakan pertanda
bahwa stabilitas nasional akan terganggu.
Faktor
eksternal yang bisa membuat sektor pertanian hancur, misalnya serbuan impor dan
penyelundupan. Faktor tersebut harus diperketat karena negara sangat dirugikan
dengan penyelundupan komoditas seperti gandum, kedelai, jagung, beras yang
diperkirakan mencapai jutaan ton per tahun.
Di sektor
perkebunan pernah terjadi  hambatan dalam ekspor minyak kelapa sawit ke
India karena adanya ketentuan beta karoten yang diberlakukan pemerintah India
sejak Agustus 2003. Hal ini dikarenakan 90% minyak kelapa sawit Indonesia tidak
memenuhi kadar beta karoten 500-2500mg/kg yang ditentukan India. Permasalahan
pada pertanian dan perkebunan hendaknya menjadi koreksi untuk masa depan
perekonomian Indonesia. Hal ini tentu mempengaruhi perekonomian bangsa, karena
pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama dalam perekonomian.
Pertanian dan Membangun Perekonomian
Indonesia secara ekonomi masih sangat relevan jika
bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan. Sektor pertanian dan perkebunan
kini banyak dilirik perusahaan-perusahaan karena menjanjikan.
Perusahaan-perusahan besar dan telah sukses dengan berbasis pertanian
bermunculan di dunia, misalnya Pioneer Hybrid, Monsanto, Unilever, Pizza Hut,
dan sebagainya.
Apabila kita bisa meningkatkan produktivitas
pertanian, maka tidak perlu impor karena di dalam negeri sudah terpenuhi.
Peningkatan peran kelembagaan juga sangat diperlukan untuk mencapai kejayaan
agribisnis. Pada tahun 2005, pertanian menyumbangkan produk domestik bruto (PDB)
sekitar 13,41%. Sedangkan total tenaga kerja yang diserap melalui pertanian
sekitar 46,7 juta jiwa.
Produk perkebunan seperti gula dan minyak goreng 
mempunyai peran penting dalam memelihara ketahanan pangan, karena ketahanan
pangan merupakan syarat penting bagi ketahanan nasional. Penyediaan lapangan
kerja pada sektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan. Sektor
perkebunan mempunyai wilayah strategis dalam pengembangan wilayah di pedesaan,
marginal, dan terpencil. Hingga tahun 2003, tenaga kerja yang terserap mencapai
sekitar 17 juta jiwa.
Selama periode 2000-2003, laju pertumbuhan sektor
perkebunan selalu diatas laju pertumbuhan ekonomi secara nasional. Misalnya
pada tahun 2001, laju pertumbuhan ekonomi secara nasional sekitar 3,4% dan
sektor perkebunan tumbuh dengan laju sekitar 5,6%. Dapat diketahui bahwa
perkebunan dapat menjadi andalan dalam perekonomian bangsa kita. Selain itu,
sektor ini mempunyai nilai penting dalam penciptaan nilai tambah pada PDB. PDB
perkebunan terus meningkat dari sekitar Rp 33,7 triliun pada tahun 2000 menjadi
sekitar Rp 47,0 triliun pada tahun 2003, atau meningkat dengan laju sekitar
11,7% per tahun. Dari ekspornya, sektor perkebunan turut menyumbang devisa.
Lebih dari 50% dari total produksi adalah untuk ekspor.
Dengan faktor ekonomi diatas pembangunan bisa berfokus
pada pertanian dan perkebunan dengan memanfaatkan serta mengelola sumber daya
alam di Indonesia. Keberpihakan pemerintah sangat diperlukan dalam mendukung
sektor ini. Penyediaan insentif dari pemerintah bagi dunia usaha dibutuhkan
untuk menghidupkan produsen dan pasar domestik.
Dalam Munas Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia
(Perhepi) tahun 2003 disimpulkan bahwa sektor pertanian harus mengalami
rekonstruksi dan restrukturisasi. Pertanian harus menjadi ‘jantung’ bagi
pembangunan nasional.
B. Nilai tukar petani
Nilai tukar
petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima
petani dengan indeks harga yang dibayar petani
yang dinyatakan dalam persentase.[1][2][3] Nilai tukar
petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan
petani.[4] Pengumpulan
data dan perhitungan NTP di Indonesia
dilakukan oleh Biro Pusat Statistik.[1]
Indeks harga
yang diterima petani (IT) adalah indeks harga yang menunjukkan
perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Dari nilai IT, dapat
dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini
digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor
pertanian.
IT dihitung
berdasarkan nilai jual hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani, mencakup
sektor padi, palawija, hasil peternakan, perkebunan
rakyat, sayuran, buah, dan hasil perikanan (perikanan tangkap maupun budi daya).
Indeks harga
yang dibayar petani (IB) adalah indeks harga yang menunjukkan
perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik kebutuhan untuk konsumsi
rumah tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. Dari IB, dapat
dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang
merupakan bagian terbesar dari masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga
barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan IB juga
dapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan.
IB dihitung
berdasarkan indeks harga yang harus dibayarkan oleh petani dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dan penambahan barang modal dan biaya produksi, yang dibagi
lagi menjadi sektor makanan dan barang dan jasa non makanan.
Secara umum NTP menghasilkan 3 pengertian :
- NTP > 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu lebih baik dibandingkan dengan NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik dan menjadi lebih besar dari pengeluarannya.
 - NTP = 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu sama dengan NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya.
 - NTP < 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu menurun dibandingkan NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun dan lebih kecil dari pengeluarannya.
 
Nilai tukar petani dapat bervariasi di setiap daerah
dan berfluktuasi seiring waktu. Nilai tukar petani dihitung secara skala
nasional maupun lokal. Nilai tukar petani secara nasional pada periode Oktober
2013 mengalami peningkatan 0.71% dari 104,56 poin pada periode September 2013
ke 105,30 poin[5] namun secara
lokal, misal di Jambi,
didapatkan hasil yang berbeda. Di Jambi pada periode yang sama nilai tukar
petani naik sebesar 0,63 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu dari 87,56
point menjadi 88,11 point pada Oktober 2013.[6] Peningkatan
nilai tukar petani di Bali juga
dilaporkan berbeda, yakni sebesar 0,16 persen dari 106,82 persen pada September
2013 menjadi 107 persen pada bulan Oktober 2013. [7]
Orientasi pembangunan saat ini yang berfokus pada
industri dan modal cenderung mengesampingkan pembangunan pertanian pedesaan,
sehingga indikator nilai tukar petani tidak masuk ke dalam tujuan pembangunan.[8]
C. Investasi di
Sektor Pertanian
Investasi
berarti suatu pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan
stok barang modal. Stok barang modal (capital stock) dan terdiri dari pabrik,
jalan, jembatan, perkantoran, produk-produk tahan lama lainnya, yang digunakan
dalam proses investasi. Investasi dapat diartikan juga sebagai pengeluaran
tambahan yang ditambahkan pada komponen-komponen barang modal (capital accumulation).
Sektor
pertanian adalah salah satu sektor penting dalam pergerakan perekonomian di
Indonesia, terutama pada perekonomian pedesaan. Permasalahan yang terjadi saat
ini adalah rendahnya perkembangan investasi dibidang pertanian, terutama
spesifikasi pada investasi bidang pertanian dalam arti sempit. Salah satu
sektor penunjang yang dapat menjadi indikator investasi adalah sektor
perbankan. Berdasarkan data posisi pinjaman investasi yang diberikan oleh
sektor perbankan (baik bank pPersero, Bank Perkreditan Rakyat, Bank Pemerintah
Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Swasta Asing, dan Bank Campuran)kepada
sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan, tren pemberian modal
investasi pada tahun 2005-januari 2011 cenderung stagnan.
Pada Bank
Persero, pemberian pinjaman investasi mengalami peningkatan(dalam miliar
rupiah) dari 7.579 pada 2005 atau 19.18% menjadi 28.307 pada januari 2011 atau
31.5%. sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan mendapatkan jumlah
dan proporsi terbesar dalam penyaluran kredit investasi. Namun, peningkatan ini
masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan pada sektor listrik,
gas, dan air bersih yang mendapatkan proporsi sebesar 0.2% pada 2005 dan
meningkat menjadi 9% pada 2011. Pada Bank Pemerintahan Daerah, pada januari
2011, alokasi pinjaman investasi terbesar diberikan kepada sektor jasa, yaitu
21.76%. sektor jasa mengalami peningkatan yang sangat signifikan, karena pada
tahun 2005 sektor ini hanya mendapatkan alokasi sebesar 8.68%. sedangkan sekrot
pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan mendapatkan proporsi sebesar
18.8% pada 2005 dan 15.74% pada januari 2011.
Hal ini
menunjukan bahwa sektor pertanian mengalami penurunan proporsi pemberian modal
kreit pada bank pemerintahan daerah. Pada bank swasta nasional, sektor
pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan mendapatkan proporsi sebesar
9.02% pada 2005 dan menjadi 8.46% pada januari 2011. Proporsi tertinggi
pemberian pinjaman investasi pada 2005 oleh bank swasta nasional adalah pada
sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20.15%, dan pada januari 2011,
sebesar 20.27%. Pada bank swasta asing dan campuran, sektor pertanian,
perikanan, peternakan, dan kehutanan memperoleh proporsi sebesar 1.9% pada 2005
dan 11.2% pada 2011.
Sedangkan
sektor yang mendapatkan pinjaman terbesar adalah industri pengolahan sebesar
43.8% pada 2005 dan 28% pada 2011. Berdasarkan data perkembangan realisasi
investasi PMA tahun 2006-2009, sektor tanaman pangan dan perkebunan mendapatkan
nilai realisasi investasi yang mengalami penurunan. Pada sektor peternakan,
nilai realisasi investasi mengalami peningkatan tajam pada 2007 namun setelah
itu mengalami penurunan drastis hingga 2009. Sektor kehutanan sejak tahun 2007
tidak mendapatkan realisasi investasi, sedangkan sektor perikanan juga
mengalami penurunan.
Akan tetapi,
jika diperhatikan secara keselurhan, dapat disimpulkan bahwa investasi luar
negeri lebih banyak dialokasikan ke sektor sekunder dan tersier, dengan
proporsi lebih dari 50%. Berdasarkan data perkembangan realisasi investasi PMD
tahun 2006-2009,sektor tanaman pangan mengalami peningkatan pada tahun 2007,
menurun pada tahun 2008, dan meningkat kembali tahun 2009. Sektor petrnakan
juga mengalami fluktuasi, sedangkan sektor perikanan mengalami peningkatan. Sma
seperti PMA, PMD pada sektor pertanian memiliki proporsi yang masih lebih kecil
dibandingkan pada sektor lain. Identifikasi Penyebab Investasi Pertanian
Terhambat Berdasarkan data-data diatas, terlihat bahwa perkembangan investasi
untuk sektor pertanian memiliki kecenderungan yang terus menurun.
Terdapat
beberapa hal yang dapat menjadi penyebab ketidaktertarikan investor untuk
menanamkan modalnya ke sektor petanian, diantaranya:
1.      sektor pertanian memiliki risiko dan ketidakpastian
yang sangat tinggi dibanding sektor lain. Terlebih lagi dengan adanya climate
change yang menyebabkan kemungkinan terjadinya fluktuasi produksi menyebabkan
ketidakpastian dan risiko yang dihadapi semakin tinggi.
2.      pada kasus pertanian di Indonesia, minimnya sarana
pendukung yang tersedia menjadi slah satu faktor yang membuat investasi pada
pertanian semakin tidak menarik. Seperti yang telah banyak diketahui, saat ini
sarana pertanian seperti irigasi misalnya yang ada di daerah adalah peninggalan
masa orde baru dan sudah semakin tidak terawat. Selain itu, karena umuya sentra
produksi pertanian berada di daerah, dan infrastruktur sepeti jalan yang ada
pada beberpaa jalur misalkan pada jalur pantura kurang baik sehingga besarnya
kemungkinan terjadi kerusakan barang semakin tinggi.
3.      masih sulitnya birokrasi yang ada apabila hemdak
mendirikan usaha pertanian yang memiliki skala ekonomi yang cukup besar
sehingga menjadi kurang menarik.
4.      masih tidak stabilnya iklim investasi di Indonesia.
Hal ini berlaku secara keseluruhan, baik sektor pertanian maupun nonpertanian.
5.      masih tidak stabilnya iklim politik dan pada beberapa
komoditi pertanian yang menjadi komoditi politik.
6.      masih maraknya pungutan-pungutan liar di Indonesia
sehingga semakin meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan. Masih terdapatnya
tumpang tindih kebijakan antar departemen atau kementrian yang ada dan
kurangnya koordinasi antar instansi pemeerintahan sehingga menimbulkan
kebingungan pada investor
7.      adanya otanomi daerah yang terkadang kebijakannya
tumpang tindih dengan kebijakan pemerintah pusat.
8.      anggapan bahwa investasi sektor pertanian tidak
menarik dibandingkan dengan sektor lain. Pertanian Sektor pertanian adalah
sektor yang memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian, terutama
perekonomian pedesaan. Saat ini tren investasi pertanian memiliki tren yang
mengalami penurunan. Karena pentingnya peran investasi untuk mengembangkan
sektor pertanian, diperlukan berbagai kebijakan untuk membangkitkan iklim
investasi dibidang pertanian.
Hal yang paling utama untuk meningkatkan minat
investasi bidang pertanian adalah menyinergiskan kebijakan dalam pemerintahan,
baik antara departemen/kementrian di pemerintah pusat maupun dengan pemerintah
daerah. Dengan adanya kesinergisan kebijakan, maka investor mendapatkan suatu
kepastian kebijakan investasi sehingga mereka dapat lebih mudah untuk mengambil
keputusan investasi. Pemerintah juga perlu melakukan upaya pendekatan kepada
investor untuk menanamkan modalnya dibidang pertanian. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan kemudahan untuk investasi misalkan bantuan untuk
merampingkan jalur birokrasi, memberikan jaminan kestabilan politik dan
keamanan investasi, serta perbaikan infrastruktur sehingga dapat meminimalisasi
risiko dan ketidakpastian yang dihadapi.
D. Keterkaitan Pertanian dengan Industri Manufaktur 
Jika mau
berkaca dari negara yang telah lebih dahulu maju dibanding dengan Indonesia,
pada awalnya mereka (negara-negara maju) menitikberatkan pembangunan perekonomian
mereka pada sektor pertanian untuk kemudian dikembangkan dan beralih
perlahan-lahan menjadi sektor industri. Perubahan ini tidak berlangsung secara
tiba-tiba melainkan dengan serangkaian proses yang panjang dan tentunya
pertanian dijadikan sebagai pondasi, baik sebagai penyedia bahan baku maupun
modal untuk membangun industri.
Berkaca pada
krisis yang telah terjadi, proses industrialisasi yang didengung-dengungkan
pemerintah kurang mendapat moment yang tepat. Pada akhirnya Indonesia yang
direncanakan akan menjadi negara industri-dalam waktu yang tidak lama lagi,
tidak terwujud hingga saat sekarang ini. Melihat kenyataan itu, sudah
seharusnya kita memutarbalikkan kemudi ekonomi untuk mundur selangkah
merencanakan dan kemudian melaksanakan dengan disiplin setiap proses yang
terjadi. Yang terpenting yaitu harus dapat dipastikan bahwa sektor pertanian
mendapat prioritas dalam proses pembangunan tersebut. Mengingat, sampai dengan
saat ini negara-negara maju pun tidak dapat meninggalkan sektor pertanian mereka,
hingga kalau sekarang kita coba melihat sektor pertanian sekelas negara maju,
sektor pertanian mereka mendapat proteksi yang besar dari negara dalam bentuk
subsidi dan bantuan lainnya.
Ada beberapa
alasan (yang dikemukakan oleh Dr.Tulus Tambunan dalam bukunya Perekonomian
Indonesia) kenapa sektor pertanian yang kuat sangat esensial dalam proses
industrialisasi di negara Indonesia, yakni sebagai berikut
1.      Sektor pertanian yang kuat berarti ketahanan pangan
terjamin dan ini merupakan salah satu prasyarat penting agar proses
industrialisasi pada khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya bisa
berlangsung dengan baik. Ketahanan pangan berarti tidak ada kelaparan dan ini
menjamin kestabilan sosial dan politik.
2.      Dari sisi permintaan agregat, pembangunan sektor
pertanian yang kuat membuat tingkat pendapatan rill per kapita disektor
tersebut tinggi yang merupakan salah satu sumber permintaan terhadap
barang-barang nonfood, khususnya manufaktur. Khususnya di Indonesia, dimana
sebagaina besar penduduk berada di pedesaan dan mempunyai sumber pendapatan
langsung maupun tidak langusng dari kegitan pertanian, jelas sektor ini
merupakan motor utama penggerak industrialisasi.
3.      Dari sisi penawaran, sektor pertanian merupakan salah
satu sumber input bagi sektor industri yang mana Indonesia memiliki keunggulan
komparatif
4.      Masih dari sisi penawaran, pembangunan yang baik
disektor pertanian bisa menghasilkan surplus di sektor tersebut dan ini bisa
menjadi sumber investasi di sektor industri, khususnya industri berskala kecil
di pedesaan. Melihat hal itu, sangat penting untuk kita saling bersinergi dalam
meningkatkan produktivitas pertanian.
Pemerintah-dalam
hal ini pemangku kebijakan, membuat regulasi yang memiliki tujuan yang selaras
dengan cita-cita bersama, menganggarkan dana untuk pengembangan pertanian,
memberikan pengetahuan dengan jalan memberdayakan tenaga penyuluh pertanian
agar dapat membantu petani dengan maksimal, bank dalam hal ini penyedia dana
publik dapat lebih bersahabat dengan petani, agar keterbatasan dana dapat
teratasi dengan bantuan bank sebagai penyedia dana dengan bunga yang kecil,
perguruan tinggi sangat penting untuk mengadakan penelitian-penelitian yang
masih dan dapat diaplikasikan langsung untuk meningkatkan produktivitas
pertanian, swasta diharapkan dapat menginvestasikan modal mereka untuk membuat
pabrik-pabrik pengolahan produk-produk pertanian kita sehingga ketika kita
ingin memasarkannya ke luar (ekspor) maka kita akan dapat menghasilkan
pendapatan lebih (karena nilai yang lebih tinggi) dan tentunya masyarakat
(petani) sebagai subjek dapat dengan benar-benar serius dalam menjalankan
setiap program yang diberikan pemerintah (dengan asums : program yang dibuat
oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh petani).
Ketika hal ini
berjalan dengan baik, maka kita dapat meningkatkan produk-produk pertanian kita
sejalan dengan peningkatan industri manufaktur yang membutuhkan bahan baku yang
kita produksi dari para petani-petani kita. Maka dari itu, peningkatan pendapatan
para petani akan berkorelasi positif terhadap meningkatnya kesejahteraan petani
dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 
DAFTAR
PUSAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
http://metrotvnews.com/read/analisdetail/2010/06/09/23/Sektor-Pertanian-dan-Struktur-Perekonomian-Indonesia
http://organisasi.org/definisi-pengertian-pertanian-bentuk-hasil-pertanian-petani-ilmu-geografi
http://www.deptan.go.id/index1.php
http://ayienice.wordpress.com/2010/04/07/menjaga-hidup-ekonomi-bangsa-melalui-sektor-pertanian-dan-perkebunan/
https://sidikaurora.wordpress.com/2011/03/24/sektor-pertanian/
http://www.kompasiana.com/alvinomaryandani/melihat-investasi-dalam-pertanian_55106622813311d638bc6330
http://metrotvnews.com/read/analisdetail/2010/06/09/23/Sektor-Pertanian-dan-Struktur-Perekonomian-Indonesia
http://organisasi.org/definisi-pengertian-pertanian-bentuk-hasil-pertanian-petani-ilmu-geografi
http://www.deptan.go.id/index1.php
http://ayienice.wordpress.com/2010/04/07/menjaga-hidup-ekonomi-bangsa-melalui-sektor-pertanian-dan-perkebunan/
https://sidikaurora.wordpress.com/2011/03/24/sektor-pertanian/
http://www.kompasiana.com/alvinomaryandani/melihat-investasi-dalam-pertanian_55106622813311d638bc6330
Kabar Baik, Setiap Satu. Nama saya Aris Setymin Dari Indonesia tapi aku tinggal di Prahova Rumania, aku cepat-cepat ingin menggunakan media ini untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya untuk pemberi pinjaman kredit Legit dan nyata yang telah mengubah hidup saya dari rumput untuk rahmat, saya pernah menjadi miskin wanita tapi dia telah berubah saya untuk orang kaya sekarang, karena saya sekarang dapat membanggakan dari hidup sehat dan kaya tanpa stres atau kesulitan keuangan.
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba untuk mendapatkan pinjaman di internet, saya ditipu oleh perusahaan pinjaman lain untuk membayar jumlah total Rp98,700,500, saya menjadi begitu putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari pemberi pinjaman online yang sah yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya, jadi aku memutuskan untuk menghubungi seorang wanita yang baru saja pinjaman diterima secara online, kita membahas tentang masalah ini dan kesimpulan kami dia bercerita tentang seorang wanita bernama CYNTHIA JOHNSON yang merupakan CEO dari Cynthia Johnson Pinjaman Perusahaan.
Aku diterapkan untuk jumlah pinjaman ($520,000.00USD) dengan tingkat bunga rendah dari 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan pada transfer kredit, karena fakta bahwa tidak memerlukan agunan untuk transfer pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat lisensi kesepakatan dari mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam dan 20 menit pinjaman disetorkan ke rekening bank saya.
Jadi saya ingin saran siapa saja yang membutuhkan pinjaman untuk cepat menghubungi dia melalui: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini dan saya berdoa agar Tuhan memberkati dia dan keluarganya untuk hal-hal baik yang telah dilakukan di hidupku. Anda juga dapat menghubungi saya di arissetymin@gmail.com untuk info lebih lanjut. dan di sini adalah email dari teman saya: ladymia383@gmail.com yang memperkenalkan saya kepada Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia.
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah penipuan oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 Juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan kehilangan Sety saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp15 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)